Selasa, 06 November 2012

KONTRIBUSI MANAJEMEN PENDIDIKAN DI MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA


 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses dan sekaligus sistem yang bermuara dan berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan diyakini sebagai yang ideal (Abdullah Fadjar, 1994 : 141). Dalam tata kehidupan yang berkembang semakin rumit, proses dan sistem pendidikan sukar berjalan dengan mulus, karena akan terantuk dengan persoalan demi persoalan yang siap menghadang lajunya proses pencapaian tujuan pendidikan.
Rangkaian kejadian-kejadian di sekitar, yang bersifat lokal sampai yang bersifat global yang merefleksikan kualitas manusia di bawah standar ideal, merupakan bukti ketidakmulusan proses dan sistem pendidikan. Bahkan persoalan-persoalan yang selalu timbul menjadi bom waktu yang setiap saat siap meledak dan menghancurkan sistem pendidikan kapan saja.
Kita memang harus prihatin dengan kenyataan yang ada, namun itu saja tidak cukup, tentunya harus disertai dengan menanggapi persoalan-persoalan pendidikan yang timbul. Namun yang pasti diharapkan tumbuhnya suatu kreatifitas yang secara terus menerus berusaha mengembangkan sistem pendidikan.
Agar suatu sistem dapat bekerja dengan baik, dibutuhkan adanya perencanaan dan pengorganisasian yang baik dan teratur. Semua manusia yang terlibat didalamnya harus terorganisasi melalui perencanaan terlebih dahulu sehingga mereka mempunyai tanggung jawab dan wewenang serta hak dan kewajiban, sesuai dengan kedudukan dan fungsinya masing-masing. Dalam kegiatan ini diperlukan pula adanya koordinasi dan pengawasan atau supervisi yang baik dari pimpinan. Keempat kegiatan tersebut merupakan fungsi pokok dari manajemen. Dengan kata lain jika keempat fungsi tersebut bias diterapkan dengan baik sebagaimana mestinya, maka suatu sistem akan bekerja dengan baik pula.
Sistem merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah ditentukan (Tadjab, 1994 : 33). Sedangkan manajemen adalah proses untuk menyelenggarakan dan mengawasi suatu tujuan tertentu (Ngalim P, 1995 : 6). Setiap sistem pasti memiliki tujuan, dana semua kegiatan dari komponen-komponen atau bagian-bagiannya adalah diarahkan untuk menuju tercapainya tujuan tersebut. Pendidikan sebagai salah satu sistem berarti pendidikan jelas juga mempunyai tujuan. Adapaun tujuan pendidikan nasional menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 4 adalah :
“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, estetis, dan demokratis serta memiliki rasa kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Oleh karenanya manajemen pendidikan sangat penting sehingga dibutuhkan dalam suatu lembaga pendidikan yang nantinya dapat mengatur pula kedisiplinan siswa, maka penulis mengangkat tema “KONTRIBUSI MANAJEMEN PENDIDIKAN DI MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA”.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “bagaimana kontribusi manajemen pendidikan di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung terhadap kedisiplinan siswa”.

C.     Tujuan Penulisan
Dari uraian tersebut memiliki tujuan sebagai berikut: “untuk mengetahui kontribusi manajemen pendidikan di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung terhadap kedisiplinan siswa”.

D.    Manfaat Penulisan
Dihadapi Setelah penelitian ini selesai dan tujuannya tercapai, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang ilmiah tentang manajemen pendidikan yang baik. Selain itu juga diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran dalam pemecahan masalah (problem solving) yang dalam dunia pendidikan pada umumnya dan MTs Nahdlatusy Syubban pada khususnya.
Dengan mengadakan penelitian ini, bagi peneliti akan dapat memberikan bekal informasi, baik melalui kajian teoritis, pustaka maupun melalui bentuk empirik. Terutama dalam menghadapi mellenium III dan era bebas ini, setiap individu dituntut untuk senantiasa mengembangkan kualitas diri agar mampu menyesuaikan dan mengantisipasi perkembangan zaman dengan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.

E.     Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah kepustakaan, maksudnya penulis mencari data-data yang berasal dari buku-buku atau sumber-sumber yang relevan dengan tema tersebut sehingga disusun dan dirangkai menjadi sebuah makalah yang nantinya akan disajikan. 

BAB II
KONTRIBUSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
DAN KEDISIPLINAN SISWA

A.    PENGERTIAN KONTRIBUSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertian kontribusi adalah sumbangan , sedangkan menurut kamus ekonomi (T Guritno ,1992:76)  adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya atau kerugian tertentu atau bersama.
Kathryn . M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa :  “Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”.
Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Secara khusus dalam konteks pendidikan, Djam’an Satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”.
 
B.     FUNGSI MANAJEMEN
Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :
a.       Planning (perencanaan);
T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa :
“ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”
T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:
a.     membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan;
b.      membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama;
c.       memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran;
d.      membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;
e.       memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;
f.       memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi;
g.      membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;
h.      meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti;
i.        menghemat waktu, usaha dan dana.
b.      Organizing (pengorganisasian);
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa :
“Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.
Hadari Nawawi (1992) mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya adalah :
a.   organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan;
b.      pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja;
c.       organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;
d.      organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol;
e.       organisasi harus mengandung kesatuan perintah;
f.       organisasi harus fleksibel dan seimbang.
c.       Actuating (pelaksanaan); dan
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
a.       merasa yakin akan mampu mengerjakan,
b.      yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
c.  tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
d.      tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
e.       hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
d.      Controlling (pengawasan).
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.
Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa : “Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”
T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
a.       penetapan standar pelaksanaan;
b.      penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;
c.       pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;
d.      pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan;
e.       pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.
Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya. Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan.


C.     TUJUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Menurut Peace Suhartini, manajemen dilihat dari substansi instansi mempunyai bidang tujuan yang harus dicapai yang dibedakan menjadi: pengelolaan personalia, pengelolaan peralatan, pengelolaan gedung, pengelolaan keuangan, pengelolaan hubungan dan masyarakat.
Menurut Suharsini Arikunto, tujuan manajemen meliputi: manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen personalia, managemen prasarana, managemen keuangan, manajemen tatalaksana atau lingkungan, managemen kelembagaan, dan manajemen hubungan masyarakat.
Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen pendidikan. Ngalim Purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam tiga bidang garapan yaitu :
  1. Administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/ benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung dan alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain.
  2. Administrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, juga administrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan memegang peranan yang sangat penting.
  3. Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan silabus atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan dan sebagainya.
Hal serupa dikemukakan pula oleh M. Rifa’i (1980) bahwa bidang-bidang administrasi pendidikan terdiri dari :
  1. Bidang kependidikan atau bidang edukatif, yang menyangkut kurikulum, metode dan cara mengajar, evaluasi dan sebagainya.
  2. Bidang personil, yang mencakup unsur-unsur manusia yang belajar, yang mengajar, dan personil lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
  1. Bidang alat dan keuangan, sebagai alat-alat pembantu untuk melancarkan siatuasi belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pendidikan sebaik-baiknya.
Di lain pihak, Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas (1999) telah menerbitkan buku Panduan Manajemen Sekolah, yang didalamnya mengetengahkan bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan, meliputi: (1) manajemen kurikulum; (2) manajemen personalia; (3) manajemen kesiswaan; (4) manajemen keuangan; (5) manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah.
Merujuk kepada kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas dalam buku Panduan Manajemen Sekolah, berikut ini akan diuraikan secara ringkas tentang bidang-bidang kegiatan pendidikan di sekolah, yang mencakup :
1.      Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap : (a) perencanaan; (b) pengorganisasian dan koordinasi; (c) pelaksanaan; dan (d) pengendalian. Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
a.  Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai : (1) analisis kebutuhan; (2) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis; (3) menentukan disain kurikulum; dan (4) membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
b.   Tahap pengembangan; meliputi langkah-langkah : (1) perumusan rasional atau dasar pemikiran; (2) perumusan visi, misi, dan tujuan; (3) penentuan struktur dan isi program; (4) pemilihan dan pengorganisasian materi; (5) pengorganisasian kegiatan pembelajaran; (6) pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar; dan (7) penentuan cara mengukur hasil belajar.
c.     Tahap implementasi atau pelaksanaan; meliputi langkah-langkah: (1) penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (2) penjabaran materi (kedalaman dan keluasan); (3) penentuan strategi dan metode pembelajaran; (4) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran; (5) penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar; dan (6) setting lingkungan pembelajaran
d.      Tahap penilaian; terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dengan evaluasi sumatif)
2.      Manajemen Kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu : (a) siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka; (b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal; (c) siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan (d) pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
3.      Manajemen personalia
Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu : (a) dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga; (b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional; (c) kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah; dan (d) manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal yang amat penting dalam manajamen personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi mutlak diperlukan.
4.      Manajemen keuangan
Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.
Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-sumber lainnya.
5.      Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan pra sarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di sekolah dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan pra saran, menyiapkan jadwal kegiatan perawatan, menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.
Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana, mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi warga sekolah.

D.    KEDISIPLINAN SISWA
Untuk menanggulangi agar siswa tidak berlarut-larut mengalami suatu permasalahan terutama masalah kenakalan siswa maka diperlukan suatu kedisiplinan dengan tujuan:
1.      kenakalan tidak merugikan perkembangan mental-rohaniahnya.
2.      kenakalan tidak meluas di kalangan siswa.
3.      kenakalan tidak menjadi faktor pengganggu dan penghambat pembianaan ketertiban di segala bidang kehidupan.
Dikaitkan dengan disiplin siswa, dapat dikatakan bahwa upaya untuk pemerintah untuk mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya melalui jalur pendidikan. Berdasarkan Mortensen, salah satunya dapat dilakukan dengan membenahi supervisi dan administrasi pendidikan, penyelenggaraan pengajaran yang kondusif, dan pelaksanaan bimbingan konseling.
Tercapainya kemampuan optimal pada peserta merupakan elemen pokok yang kelak dapat dijadikan pegangan siswa merintis masa depannya. Begitu juga dimilikinya nilai-nilai sosial yang dan pemahaman atas nilai-nilai yang kurang baik, diharapkan dapat membantu siswa ketika melakukan interaksi social dimana dia berada. Tidak terlepas orientasi perkembangan optimal pada siswa tersebut, maka tidak dapat dilepaskan pula peranan disiplin siswa maupun belajarnya selama menempuh pendidikan formal. Dengan disiplin diri yang tinggi, siswa akan selalu terbuka menerima masukan ilmu dan pengatahuan ke dalam dirinya.
Sesuai pandangan Singgih D. Gunarsa menyatakan, “bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah salah satunya diaksudkan untuk mengupayakan agar siswa memiliki disiplin belajar dan disiplin diri yang tinggi. Semakin intensif pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, maka akan semakin tinggi disiplin dari siswa.
Disiplin dalam belajar dan melaksanakan tugas sekolah merupakan hal yang sangat penting selama siswa menempuh pendidikan formal. Kedisiplinan bukan hanya sekedar indikasi adanya semangat dan kegairahan dalam menerima pengetahuan, melainkan dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian secara optimal.

BAB III
GAMBARAN UMUM
MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG

A.    VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi
Melahirkan manusia ilmiah dan amaliyah, yang bernafas Islami
Misi
1.      Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan agama sebagai upaya membentuk pribadi manusia yang seutuhnya (kenyamanan lahiriyah dan kenikmatan batiniyah).
2.      Memberikan bekal pengembangan etika dan estetikan sebagai upaya menuju akhlaqul karimah, berbudi pekerti luhur, dan estetika guna menuju bekerja keras dan mandiri.
3.      Memberikan bekal dan pengembangan praktika yang merupakan hasil dari ilmu pengetahuan, agama, etika, dan estetika guna menuju bekerja keras dan mandiri.
4.      Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
5.      Menmbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam dan juga budaya bangsa sehingga kearifan dalam bertindak.
Tujuan
1. Mencetak sumber daya manusia yang unggul, memiliki pengetahuan (knowlwdge), kemampuan (skill), keimanan dan akhlaqul karimah.
2.      Mencetak siswa yang berkarya dan bersikap amar ma’ruf nahi munkar.
3.      mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

B.    KEADAAN GURU DAN KARYAWAN
Tenaga pengajar dan karyawan yang berada di lingkungan MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 43 orang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 33 Guru, 3 Guru BK, 3 Tenaga TU, 1 tenaga Perpus, 2 penjaga/ satpam.

DAFTAR WALI KELAS
NO
NAMA
KELAS
1
Ahmad Nakaroh, S. Ag.
VII A
2
Dahniati Luthfiyah, S. Ag. S. Pd.
VII B
3
Ali Murtadho, S. Ag.
VII C
4
Shofiyah
VII D
5
Enny Elviana, S. Ag.
VIII A
6
Setyo Nurul Huda, S. Pd.
VIII B
7
Malikhatun
VIII C
8
Masruri, M.Hs.
VIII D
9
Kholilur Rohman, S. Ag.
VIII E
10
Abu Amrin, S. Pd.
VIII F
11
Eko Mardijati, S. Pd.
IX A
12
Inayatul Masbahah, S. Pd.
IX B
13
Dra. Lailatul Faizah
IX C
14
Sayyidi
IX D
15
H. Nur Kosim, S. Ag.
IX E
16
Mustain, S. H.
IX F

DAFTAR GURU PIKET
NO
HARI
NAMA
1
Senin
Maskan
2
Selasa
H. Mulyoko, S. Pd. I
3
Rabu
Sarozi, S. Pd.
4
Kamis
Abu Amrin, S. Pd.
5
Jum’at
Muzazanah, S. Ag.
6
Sabtu
Mahmudah, S. Pd.

C.     KEADAAN SISWA
Siswa MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak pada tahun ajaran 2009/2010

Kelas
Bulan
Juli
Agust
Sept
Okt
L
P
L
P
L
P
L
P
VII A
22
21
21
22
21
22
21
22
VII B
23
20
22
21
22
21
22
21
VII C
24
18
24
18
24
18
24
18
VII D
23
19
23
19
23
19
23
19
VIII A
11
35
11
35
11
35
11
35
VIII B
7
39
7
39
7
39
8
35
VIII C
28
18
28
17
28
17
28
17
VIII D
29
18
29
18
29
18
29
18
VIII E
30
17
30
17
30
17
29
17
VIII F
29
17
29
17
29
17
28
18
IX A
13
33
13
33
13
33
13
33
IX B
8
38
8
38
8
38
8
38
IX C
27
18
27
18
26
18
26
18
IX D
28
17
28
17
26
17
26
17
IX E
29
17
29
17
28
17
28
17
IX F
29
17
29
17
29
17
29
17
Jumlah
360
362
358
363
354
363
353
360
Jumlah Total
722
721
717
713

D.      PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
Pada dasarnya sudah kita ketahui bahwa manajemen pendidikan itu sangat penting, terutama peran seorang manajer dalam mengatur sekolah tersebut. Kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin tertinggi dalam sebuah lembaga pendidikan harus bisa bekerja sama dan mengakomodasi seluruh komponen yang ada mulai dari yayasan penyelenggara pendidikan, para tenaga pendidikan, staf dan karyawan sehingga natinya akan tercipta sebuah kondisi yang sangat kondusif.
Di lingkungan MTs Nahdhatusy Syubban Sayung, kepala sekolah dalam memanaj sekolahnya lebih bersifat dan bersikap demokratis daripada otoriter. Selain memberi intruksi, kepala sekolah juga secara terbuka menerima masukan dari luar, selama masukan tersebut mengacu pada kemajuan madrasah dan untuk kepentingan bersama.
Dalam setiap pengambilan keputusan atau penyusunan program tahunan, kepala sekolah selalu melibatkan pihak yayasan dan para guru. Sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
1.      Bidang Kurikulum
Kurikulum sebagai sebuah alat yang sangat penting sebagai keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang dihadapkan. Dengan kurikulum yang tepat dan sesuai maka dapat diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara maksimal. Dewasa ini, kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan salah satu wacana nasional di bidang pendidikan sangat menyita banyak kalangan, diantaranya guru, pengelola, orang tua siswa, dan kalangan pengamat pendidikan.
MTs Nahdhatusy Syubban Sayung Demak merupakan salah satu institusi pendidikan yang merespon secara tangkas perubahan-perubahan tersebut dengan memberlakukan KBK dan dilakukan secara bertahap. Guru menjaga agar implementasi dan pelaksanaan KBK dapat berhasil sesuai dengan tujuan, sehingga perlu disusun program implementasi KBK dalam penyusunan silabus ataupun penyusunan satuan pelajaran. Pembelajaran di MTs Nahdlatusy Syubban menggunakan sistem CTL (Contectual Teaching Learning). Pembelajaran dengan cara ini lebih efektif dan maju, menurut guru dan karyawan disana pembelajaran ini dimaksudkan agar anak harus lebih aktif dan fasilitator untuk mendampingi langsung.
Pendekatan kontektual(Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil
Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas y CTL membuat murid dapat mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik matematika, ilmu pengetahuan alam atau sejarah dengan pengalaman mereka sendiri, mereka menemukan makna, dan makna memberi mereka alasan untuk belajar.
Sistem Belajar CTL didasarkan pada filosofi bahwa seorang pembelajar akan mau dan mampu menyerap materi pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari pelajaran tersebut.Dalam penyusunan silabus ataupun satuan pelajaran semua guru dilibatkan atau berperan di dalamnya. Karena biar bagaimanapun, guru adalah orang yang setiap hari bertemu dan mengajar siswa sehingga guru dapat dipandang orang yang paling tahu karakteristik anak didiknya bila yang dibanding dengan yang lainnya. Sehingga dengan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi diharapkan hal yang menjadi kompetensi madrasah dapat terakomidir sehingga kurikulum ini boleh dikatakan lebih focus dan terarah pada sasaran.
2.      Bidang Kesiswaan
Siswa dan pelajar yang notabennya sebagai generasi penerus bangsa harus dididik dan diarahkan ke jalan yang benar dengan menanamkan nilai-nilai karomah pada siswa sehingga siswa dibiasakan hidup lebih disiplin.
Langkah yang diambil adalah pertama dengan adanya kartu point, kedua memberi sanksi yaitu dengan membaca doa, asmaul husna, jika siswa sering melakukan kesalahan maka sanksinya membaca yasin 3 kali, dan ketiga jika yang dilakukan diluar batas misalnya minum-minuman keras atau pacaran secara berlebihan maka akan dikeluarkan dari sekolah. Jika kartu point melebihi batas yang ditentukan langkah pertama yang akan diambil adalah pendekatan secara psikologis. Kemudian ditingkatkan menjadi peringatan dan apabila peringatan sampai tiga kali diabaikan maka pihak sekolah memanggil orang tua/ wali dan menyerahkan pendidikan kepada orang tua/ wali.
Bidang kesiswaan ini bekerjasama dengan guru BP/BK. Bidang kesiswaan ini bertugas mendisiplinkan siswa yang dibantu oleh guru BP, di dalam kelas pun BK mempunyai waktu sebanyak 40 menit untuk pengembangan diri siswa, ini dimaksudkan agar guru bisa memahami situasi dan kondisi siswa dengan tujuan tingkah laku dan permasalahan yang dihadapi mereka dapat berubah dan terselesaikan dengan baik.
3.      Bidang tata usaha
Tata usaha sebagai salah satu komponen sekolah yang bertugas mengatur dan mengelola seluruh administrasi sekolah baik dari siswa, sarana prasarana serta yang lainnya perlu ditata dan dikelola secara sistematis dan terkoordinir.
Tata usaha selalu mencatat semua kegiatan yang ada kaitannya dengan administrasi baik dari pengelolaan uang, sumber dana yang masuk serta pemanfaatannya dan setiap akhir bulan tata usaha dituntut untuk melaporkan seluruh ke administrasi dan pada akhir tahun ajaran semua itu dimintakan pertanggung jawabnya, artinya kepala sekolah sebagai manager memberikan laporan seluruh ke administrasian kepada komponen sekolah sekolah baik dari guru,pengelola,ataupun wali murid sehingga bersifat terbuka agar tidak menimbulkan prasangka yang buruk..
Di sekolah, siswa dianggarkan syahriyah sebesar Rp. 5.000,- semua siswa dari kelas VII, VIII, dan IX membayar syahriyah dengan merata. Guru digaji sesuai dengan jumlah jam mengajar, selain itu ada tunjangan-tunjangan yaitu (a) Jam mengajar, (b) Pengabdian Guru, (c) anak maksimal 2 orang, dan (d) tunjangan Jabatan. Untuk tunjangan jabatan biasanya dari wakil, wali kelas, dan kepala sekolah.


BAB IV
RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN
BELANJA MADRASAH
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung
Tahun 2008/2009

NO.
REKENING
RENCANA
REALISASI
MASUK
KELUAR
MASUK
KELUAR
A.
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.













B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.

Pendapatan:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
UPM Siswa Baru
OSIS
Perpustakaan
Sumbangan Wali Murid
Sumbangan Sukarela
Siswa Kelas VII, VIII, IX th 2008/2009
Kas Madrasah dari kegiatan PSB
Anggaran 2007/2008
Kenang-kenangan 2008/2009
Sisa-sisa kegiatan dll
Sumbangan Ekstra Komputer
MOPDIK
Lain-lain:
-          Denda-denda
-          Penjualan kartu tes
-          Penjualan raport
-          Sumbangan dari pihak lain
-          Kas dari SHU Koperasi (LKS)
-          Angs. Pinjaman (dari seseorang)
-          Tabungan Bekal kelas IX
-          Tambahan infaq tahun 2007/2008
-          Pinjaman pada Bank

Belanja:
Kesiswaan
Pengajaran
Ketenagaan
Lain-lain
Sarana Prasarana
Ekstra Komputer
Cadangan Kegiatan
Setor Yayasan
Pembelian Tanah Urug
Administrasi Bank (Potongan Pinjaman)
Pengembalian Kelebihan Dana BOS

311.166.000

56.000.000
8.790.000
8.790.000
170.800.000
31.775.000
105.480.000

1.000.000

64.417.294
46.350.000
-
17.580.000
2.800.000

-
-
-
-
-

-

-





-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

-


-

-
-
-
-
-
-

-

-
-
-
-
-

-
-
-
-
-

-

-





48.730.000
119.111.000
322.452.000
53.750.000
158.859.294
6.066.000
8.500.000
2.000.000
105.480.000
-

-

362.300.000

49.490.000
8.740.000
17.176.000
168.955.000
31.485.000
99.630.000

1.000.000

64.417.294
15.050.000
240.000
17.560.000
2.800.000

23.000
94.000
2.970.000
-
876.000

-

15.000
2.745.000

150.000.000





-
-
-
-
-
-
-

-


-

-
-
-
-
-
-

-

-
-
-
-
-

-
-
-
-
-

-

-
-

-


30.349.500
146.550.352
296.193.000
42.387.000
311.608.479
-
3.499.500
-
99.630.000
7.931.000

531.000
JUMLAH
824.948.294
824.948.294
995.566.294
938.679.831
Anggaran 2008/2009

-

56.886.463
JUMLAH
824.948.294

995.566.294


824.948.294

955.56.294


BAB V
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA MADRASAH
(RAPBM)
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung
Tahun 2009/2010

NO.
REKENING
RENCANA
MASUK
KELUAR
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.







B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pendapatan:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
UPM Siswa Baru
OSIS
Perpustakaan
Sumbangan Wali Murid
Sumbangan Sukarela
Jariyah Siswa Kelas VII, VIII, IX th 2009/2010
Kas Madrasah dari kegiatan PSB
Sisa Anggaran 2008/2009
Sumbangan Kenang-kenangan 2008/2009
Sisa-sisa kegiatan dll
Sumbangan Ekstra Komputer
MOPDIK
Lain-lain:
-          Denda-denda
-          Penjualan kartu tes
-          Penjualan raport
-          Sumbangan dari pihak lain
-          Kas dari SHU Koperasi (LKS)
-          Angs. Piutang (dari seseorang)
-          Tabungan Bekal kelas IX
Belanja:
Kesiswaan
Pengajaran
Ketenagaan
Lain-lain
Sarana Prasarana
Ekstra Komputer
Cadangan Kegiatan
Setor Yayasan
Pembelian Tanah Urug
BOS buku

407.550.000
33.600.000
7.150.000
7.150.000
36.560.750
26.490.000
81.510.000
500.000
56.886.463
13.500.000
-
7.150.000
1.500.000

-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-

12.800.000
61.284.000
331.248.000
56.750.000
88.977.213
31.250.000
13.500.000
2.000.000
81.738.000
-
JUMLAH
679.547.213
679.547.213
Anggaran 2008/2009

-
JUMLAH
679.547.213


679.547.213

                                                                                                Sayung, 12 Juli 2009
Mengatahui,
Kepala Madrasah,                                                                   Bendahara,


H. Nur Hasan, S. Pd. I                                                            M. Anas Ali
Mengetahui,
Ketua Yayasan Nahdlatusy Syubban                                     Komite Madrasah,


K. H. Djumani Harun                                                             Musta’in, S. H.


BAB VI
PENJELASAN RAPBM
MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG DEMAK
TAHUN ANGGARAN 2009/2010
A.    PENDAPATAN:
1.      Iuran siswa VII : 168 x Rp. 5.000,- x 10 bln x 95%                           = Rp.   7.980.000
2.      Iuran siswa VIII + IX : (277=270) x Rp. 5.000,- x 11 bln x 35%      = Rp. 28.580.750
3.      Kelas VII : 168 x Rp. 30.000,- x 2 bln           = Rp.   10.080.000
Kelas VIII : 277 x Rp. 30.000,- x 1 bln          = Rp.     8.310.000
Kelas IX : 270 x Rp. 30.000,- x 1 bln             = Rp.     8.100.000      = Rp. 26.490.000
4.      Usaha pengembangan Madrasah (siswa baru) : 168 x 200.000,-        = Rp. 33.600.000
5.      OSIS 1 tahun : 715 x Rp. 10.000,-                                                     = Rp.   7.150.000
6.      Perpustakaan : 715 x 10.000,-                                                             = Rp.   7.150.000
7.      MOPDIK                                                                                            = Rp.   1.500.000
8.      Kas Madrasah dari PSB                                                                      = Rp.      500.000
9.      Ekstra Komputer : 715 x Rp. 10.000,-                                                = Rp.   7.150.000
10.  Kas Anggaran tahun 2008/2009                                                         = Rp. 56.886.463
11.  Bantuan Operasional Sekolah (BOS) : 715 x 47.500,- x 12 bln         = Rp.407.550.000
12.  Sumbangan siswa tahun 2009/2010 : 715 x Rp. 10.000 x 12 x 95%  = Rp.  81.510.000
13.  Sumb. (kenang-kenangan) kelas IX tahun 2009/2010:270x 50.000   = Rp.  13.500.000
14.  Lain-lain:
·         Denda-denda                                                                                            -
·         Kartu Tes                                                                                                  -
·         Pengembalian Uang Raport                                                                      -
·         Kas SHU Koprasi 2008/2009 (penjualan LKS)                                        -
·         Angsuran Hutang (seseorang)                                                                   -
·         Tabungan bekal kelas IX (khusus anak pindahan)                                    -
·         Tambahan infaq 2008/2009                                                                      -
·         Pinjaman Bank                                                                                          -
·         Sisa Kegiatan                                                                                            -
Jumlah                                                                       = Rp. 679.547.213
B.     BELANJA
1.      Kesiswaan:
a.       Perangkat Upacara                                    = Rp.   750.000
b.      Ekstra Kurikuler                                       
1)      Pramuka:
-          Perlengkapan                                 = Rp.   500.000
-          Kegiatan Jambore Ranting            = Rp.   500.000
-          Keg. Jambore Cabang/ WUKIR   = Rp. 1.000.000
-          Kegiatan PERSAMI                     = Rp. 1.000.000
2)      PKS                                                     = Rp.   250.000
3)      Olahraga                                              = Rp.   250.000
4)      Kesenian                                             = Rp.   250.000
5)      Jurnalistik                                            = Rp.   200.000
6)      Pengembangan Bahasa Arab/Inggris  = Rp.   400.000
7)      UKS                                                    = Rp.   450.000
8)      MOPDIK                                            = Rp. 1.500.000
9)      Komputer                                            = Rp.   250.000
c.       PHBI/PHBN
1)      Lomba antar kelas/ class metting        = Rp. 1.000.000
2)      Hari Besar Nasional                            = Rp.   750.000
3)      Hari Besar Islam                                 = Rp.   750.000
4)      Amalan Ramadhan                             = Rp.   750.000
d.      Istighotsah                                                            = Rp.   750.000
e.       PORSENI                                                 = Rp. 1.500.000
Jumlah Sub 1                                                             = Rp.   12.800.000
2.      Pengajaran:
a.       Alat Peraga                                              
1)      IPA                                                     = Rp.   500.000
2)      Matematika                                         = Rp.   250.000
3)      IPS                                                      = Rp.   250.000
4)      Bahasa                                                 = Rp.   250.000
b.      Alat Olahraga:
1)      Bola Volly dan net                              = Rp.   500.000
2)      Bola Sepak/ Footsal Next                   = Rp.   300.000
3)      Atletik                                                 = Rp.   200.000
4)      P3K                                                     = Rp.   100.000
5)      Bola Basket & ring papan                   = Rp.   200.000
6)      Perlengkapan Meja Tenis                    = Rp.   200.000
c.       Referensi:
1)      Fotocopy GBPP                                  = Rp.   250.000
2)      Buku Pegangan                                   = Rp.   750.000
d.      Administrasi Proses Pengajaran:
1)      Bk Absen, induk,adm.wali,leger,       = Rp. 2.000.000
jurnal,dafnil
2)      KBM                                                   = Rp. 3.024.000
3)      Administrasi Wakamad                      = Rp.   500.000
4)      Administrasi Perpustakaan                 = Rp.   500.000
5)      Alat Tulis Kantor                                = Rp. 1.750.000
6)      Administrasi Keuangan                      = Rp.   500.000
e.       Kegiatan Evaluasi:
1)      Semester I dan II                                =          -
2)      Mid Semester I dan II                                    =          -
3)      Pendalaman Materi                             =          -
4)      Ujian Nasional : 270 x 50.000            = Rp. 13.500.000
5)      Pembelian buku materi untuk siswa    = Rp. 35.760.000
Jumlah Sub 2                                                             = Rp.   61.284.000
3.      Ketenagaan:
a.       Honorium Guru:
1)      Jam Pelajaran (42x16) = 672 jam
2)      DPK                            =   22 jam
3)      Guru Bantu                 =        jam
Jumlah             = 650 jam
4)      Guru Tetap : 650 x 13.500 x 12                      = Rp.  105.300.000
5)      DPK : 22x 3.000 x 12                         = Rp.         792.000
6)      Guru Bantu                                         =                                 
Jumlah HR Guru                  = Rp.   106.092.000
b.      Honorium Karyawan:
1)      TU Keuangan: 350.000x12                 = Rp.      4.200.000
2)      TU Administrasi: (225.000+350.000)x12= Rp.     6.900.000
3)      TU Perpustakaan: 255.000x12            = Rp.     3.060.000
c.       Tunjangan:
1)      Ka. Madrasah:300.000x12                  = Rp.   3.600.000
2)      Ka. TU : 150.000 x 12                        = Rp.   1.800.000
3)      Bendahara Madrasah: 275.000x12     = Rp.   3.300.000
4)      Wakamad & Koorbid: 200.000x5x12            = Rp.   12.000.000
5)      Wali kelas: 65.000x16x12                   = Rp.   12.480.000
6)      BP: (Rp. 378.000x2x3.000)x12          = Rp.     9.288.000
7)      Koorbid perpus/lab: (50.000x2)x12    = Rp.     1.200.000
8)      Tunjangan Bendahara BOS: 150.000x12= Rp.  1.800.000
d.      Tunjangan Ekstra Kurikuler:
1)      Kepramukaan :3x4x6x15.000             = Rp.     1.080.000
2)      Olahraga :2x4x6x15.000                     = Rp.        720.000
3)      PKS/UKS : 1x4x6x15.000                 = Rp.        360.000
4)      Jurnalistik : 1x4x6x15.000                  = Rp.        360.000
5)      Kesenian & MTQ : 2x4x6x15.000      = Rp.        720.000
6)      Pengembangan Bahasa : 2x4x6x15.000= Rp.     720.000
7)      Ketram. Komp/ Menjahit : 3x4x6x15.000= Rp.  1. 080.000
8)      Pencak Silat Pagar Nusa : 1x4x6x15.000 = Rp.      360.000
9)      Tugas : 36x13.000x252                       = Rp.   117.936.000
10)  Sosial Kerja : 36x5.000x65                 = Rp.     11.700.000
11)  Penjaga : 12x 85.000                           = Rp.       1.020.000


e.       Tunjangan Lin-lain:
1)      Pengabdian : 12 x 996.000                 = Rp.     11.592.000
2)      Anak : 65x8.000x12                           = Rp.      6.240.000
3)      Petugas Kebersihan                             = Rp.      4.300.000
4)      Piket harian                                         = Rp.      4.500.000
5)      Keamanan                                           = Rp.      2.500.000
Jumlah Sub II                                                            = Rp.332.245.000
4.      Lain-lain
a.       Penataran lomba                                        = Rp.   2.500.000
b.      Rapat-rapat                                               = Rp.   2.000.000
c.       Kesejahteraan guru & karyawan
      45x Rp. 250.000                                 = Rp. 11.250.000
d.      THR: 55x Rp. 200.000                             = Rp. 11.000.000
e.       Sosial                                                         = Rp.   2.000.000
f.       Supervisi                                                   = Rp.      750.000
g.      Akriditasi                                                  = Rp. 25.000.000
h.      Uang jalan                                                 = Rp.   1.500.000
i.        Lembur                                                      = Rp.      750.000
                  Jumlah Sub III                                                          = Rp.   56.750.000
5.      Sarana Prasarana                                            
a.       Pengadaan
1)      Meja kursi siswa 40x350.000  = Rp. 14.000.000
2)      Meja kursi guru                       = Rp.   3.750.000
3)      Komputer                                = Rp.      500.000
4)      Papan tulis, p.warna                = Rp.      200.000
5)      Papn statistik                           = Rp.      350.000
6)      Peralatan komputer                 = Rp.      750.000
b.      Perawatan
1)      Meja kursi                               = Rp.   2.000.000
2)      5K                                           = Rp.   1.000.000
3)      Perawatan komputer               = Rp.   1.250.000
c.       Rekening listrik                                         = Rp.       7.200.000
d.      Rekening telepon dan internet                  = Rp.       4.750.000
e.       Rekening koran                                         = Rp.          840.000
f.       Kas bangunan                                           = Rp.     18.212.213
g.      Dana pembelian tanah                               = Rp.     31.225.000
      Jumlah Sub IV                                                                      = Rp.   88.977.213
6.      Ekstra Komputer                                                                                 = Rp.   31.250.000
7.      Cadangan kegiatan                                                                             = Rp.   13.500.000
8.      Pembelian tanah urug                                                                          = Rp.   81.738.000
9.      Setor Yayasan                                                                                     = Rp.     2.000.000
10.  Pengembalian kelebihan dana BOS                                                    =          -
11.  Administrasi Bank (potongan pinjaman)                                            =          -
            Jumlah Total                                                                         =                     

                                                                        Sayung,                                  
Mengetahui,
Kepala Madrasah                                                        Bendahara Madrasah


      H Nur Hasan, S. Pd. I                                                 M. Anas Ali
           
Mengetahui
            Ketua Yayasan Nahdlatusy Syubban                         Komite Madrasah


            K.H. A. Djumani Harun                                             Musta’in, S.H





BAB VII
JASA PENGABDIAN GURU/KARYAWAN
MTs NAHDLATUSY SYUBBAN
SAYUNG, KAB. DEMAK

No.
Nama
TMT
07/08
08/09
09/10
10/11
11/12
12/13
13/14
14/15
1
H Nurkosim AS. S.Ag.
1-1-69
66
66
66
66
66
66
66
66
2
Masruri
1-1-76
60
60
66
66
66
66
66
66
3
Abdullah Rifa’i
1-1-76
60
60
66
66
66
66
66
66
4
M. Adib S.Ag
1-1-82
54
54
54
60
60
60
66
66
5
Sayyidi
1-1-82
48
48
54
54
54
60
60
60
6
Dra. Latifatul Faizah
17-7-84
48
48
48
54
54
54
60
60
7
Eko Mardiyati
17-7-88
42
42
42
48
48
48
54
54
8
Musta’in S.H
17-7-88
42
42
42
48
48
48
54
54
9
Sa’idun
1-7-90
30
36
36
36
42
42
42
42
10
M. Anas Aly
17-7-91
30
30
36
36
36
36
42
42
11
Drs. Bambang Riyadi
20-7-92
30
30
30
36
36
36
42
42
12
A.    Ukasah AR.
1-9-92
30
30
30
36
36
36
42
42
13
Ngatisih
1-12-93
24
30
30
30
36
36
36
42
14
A. Akro AA.
1-1-93
24
30
30
30
36
36
36
42
15
Shofiyah
18-7-94
24
24
30
30
30
36
36
36
16
Ahmad Nakaroh, S.Ag
15-7-96
18
24
24
24
30
30
30
36
17
Inayatul Masbahah, S.Ag, S.pd
15-7-96
18
24
24
24
30
30
30
36
18
Setyo Nurul Huda, S.Pd
15-7-97
18
18
24
24
24
24
30
30
19
Ali Murtadho,S.Ag
15-7-98
18
18
18
24
24
24
30
30
20
Sholikhin, S.Pd
15-7-99
12
18
18
18
24
24
24
30
21
Abu Amrin, S.Pd
17-7-00
12
12
18
18
18
24
24
24
22
Siti Fatimah, S.Pd
17-7-00
12
12
18
18
18
24
24
24
23
Eny Elviana, S.Ag
17-7-00
12
12
18
18
18
24
24
24
24
Drs. Waljono
14-7-01
12
12
12
18
18
18
18
24
25
Kholilul Rohman, S.Ag
14-7-01
12
12
12
18
18
18
18
24
26
Dahniati luthfiyah, S.Ag
1-9-03
6
6
12
12
12
18
18
18
27
Mlikhatun
1-9-03
6
6
12
12
12
18
18
18
28
Siti Munariyah, S.Pd
6-9-04
6
6
6
12
12
12
12
18
29
Muzayanah, SPd
6-9-04
6
6
6
12
12
12
12
18
30
Satya puspitawati, S.Pd
17-7-05
-
6
6
6
12
12
12
18
31
Nur Afni Ulfah, S.Pd.I
18-7-05
-
6
6
6
12
12
12
18
32
Suyanto, S.Pd
19-7-05
-
6
6
6
12
12
12
18
33
Didik Suwandi, S.Pd
21-7-05
-
6
6
6
12
12
12
18
34
Untari
6-9-05
-
6
6
6
12
12
12
18
35
Mujibur Rhmah
1-9-05
-
6
6
6
12
12
12
18
36
Ida Fitriana Ulfah,S.Pd
17-7-06
-
-
6
6
6
12
12
12
37
Mahmudah, S.Pd
1-8-06
-
-
6
6
6
12
12
12
38
Zainul Arofin, S.Ag
1-8-06
-
-
6
6
6
12
12
12












Jumlah

780
852
936
1002
1074
1134
1212
1278

Keterangan:
Jumlah dalam ribuan

                                                                                    Sayung, 13 Juli 2009
                                                                                    Kepala Madrasah,


H Nur Hasan, S. Pd.I



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Choliq Dahlan, DR. H., Bimbingan dan Konseling Islami Sejarah, Metode, dan Pendekatannya, Semarang: SA Press Universitas Islam Sultan Agung
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-sekolah/
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/skripsi-lainnya/peranan-manajemen-pendidikan-terhadap-peningkatan-mutu-pendidikan-di-sdn-patar-selamat-iii-keca

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus