BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses dan sekaligus sistem yang bermuara dan
berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan
diyakini sebagai yang ideal (Abdullah Fadjar, 1994 : 141). Dalam tata kehidupan
yang berkembang semakin rumit, proses dan sistem pendidikan sukar berjalan
dengan mulus, karena akan terantuk dengan persoalan demi persoalan yang siap
menghadang lajunya proses pencapaian tujuan pendidikan.
Rangkaian kejadian-kejadian di sekitar, yang bersifat lokal sampai yang
bersifat global yang merefleksikan kualitas manusia di bawah standar ideal,
merupakan bukti ketidakmulusan proses dan sistem pendidikan. Bahkan
persoalan-persoalan yang selalu timbul menjadi bom waktu yang setiap saat siap
meledak dan menghancurkan sistem pendidikan kapan saja.
Kita memang harus prihatin dengan kenyataan yang ada, namun itu saja tidak cukup, tentunya harus disertai dengan menanggapi persoalan-persoalan pendidikan yang timbul. Namun yang pasti diharapkan tumbuhnya suatu kreatifitas yang secara terus menerus berusaha mengembangkan sistem pendidikan.
Kita memang harus prihatin dengan kenyataan yang ada, namun itu saja tidak cukup, tentunya harus disertai dengan menanggapi persoalan-persoalan pendidikan yang timbul. Namun yang pasti diharapkan tumbuhnya suatu kreatifitas yang secara terus menerus berusaha mengembangkan sistem pendidikan.
Agar suatu sistem dapat bekerja dengan baik, dibutuhkan adanya perencanaan
dan pengorganisasian yang baik dan teratur. Semua manusia yang terlibat
didalamnya harus terorganisasi melalui perencanaan terlebih dahulu sehingga
mereka mempunyai tanggung jawab dan wewenang serta hak dan kewajiban, sesuai
dengan kedudukan dan fungsinya masing-masing. Dalam kegiatan ini diperlukan
pula adanya koordinasi dan pengawasan atau supervisi yang baik dari pimpinan.
Keempat kegiatan tersebut merupakan fungsi pokok dari manajemen. Dengan kata
lain jika keempat fungsi tersebut bias diterapkan dengan baik sebagaimana
mestinya, maka suatu sistem akan bekerja dengan baik pula.
Sistem merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja
sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah
ditentukan (Tadjab, 1994 : 33). Sedangkan manajemen adalah proses untuk
menyelenggarakan dan mengawasi suatu tujuan tertentu (Ngalim P, 1995 : 6). Setiap
sistem pasti memiliki tujuan, dana semua kegiatan dari komponen-komponen atau
bagian-bagiannya adalah diarahkan untuk menuju tercapainya tujuan tersebut.
Pendidikan sebagai salah satu sistem berarti pendidikan jelas juga mempunyai
tujuan. Adapaun tujuan pendidikan nasional menurut UUSPN No. 20 tahun 2003
pasal 4 adalah :
“Pendidikan
Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, kreatif, mandiri, estetis, dan demokratis serta memiliki rasa
kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Oleh karenanya manajemen pendidikan sangat penting sehingga dibutuhkan
dalam suatu lembaga pendidikan yang nantinya dapat mengatur pula kedisiplinan
siswa, maka penulis mengangkat tema “KONTRIBUSI
MANAJEMEN PENDIDIKAN DI MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG TERHADAP KEDISIPLINAN
SISWA”.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: “bagaimana kontribusi manajemen pendidikan di MTs Nahdlatusy Syubban
Sayung terhadap kedisiplinan siswa”.
C.
Tujuan Penulisan
Dari uraian tersebut memiliki tujuan sebagai berikut: “untuk
mengetahui kontribusi manajemen pendidikan di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung
terhadap kedisiplinan siswa”.
D.
Manfaat Penulisan
Dihadapi Setelah penelitian ini selesai dan tujuannya tercapai, maka
diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang ilmiah tentang manajemen
pendidikan yang baik. Selain itu juga diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran
dalam pemecahan masalah (problem solving) yang dalam dunia pendidikan pada
umumnya dan MTs Nahdlatusy Syubban pada khususnya.
Dengan mengadakan penelitian ini, bagi peneliti akan dapat memberikan bekal
informasi, baik melalui kajian teoritis, pustaka maupun melalui bentuk empirik.
Terutama dalam menghadapi mellenium III dan era bebas ini, setiap individu
dituntut untuk senantiasa mengembangkan kualitas diri agar mampu menyesuaikan
dan mengantisipasi perkembangan zaman dengan tuntutan masyarakat yang semakin
kompleks.
E.
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah kepustakaan,
maksudnya penulis mencari data-data yang berasal dari buku-buku atau
sumber-sumber yang relevan dengan tema tersebut sehingga disusun dan dirangkai
menjadi sebuah makalah yang nantinya akan disajikan.
BAB II
KONTRIBUSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
DAN KEDISIPLINAN SISWA
A.
PENGERTIAN KONTRIBUSI MANAJEMEN
PENDIDIKAN
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertian
kontribusi adalah sumbangan , sedangkan menurut kamus ekonomi (T Guritno
,1992:76) adalah sesuatu yang
diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya atau kerugian
tertentu atau bersama.
Kathryn
. M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf
Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa :
“Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi
dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan
(planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan
(controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang
berkesinambungan”.
Sedangkan
dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa:
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.
Secara khusus dalam konteks pendidikan, Djam’an Satori
(1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah
administrasi pendidikan yang diartikan sebagai “keseluruhan proses kerjasama
dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien”.
B.
FUNGSI MANAJEMEN
Menurut G.R. Terry
terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :
a. Planning (perencanaan);
T.
Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa :
“ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”
“ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”
T.
Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:
a. membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan;
b.
membantu dalam kristalisasi
persesuaian pada masalah-masalah utama;
c.
memungkinkan manajer memahami
keseluruhan gambaran;
d.
membantu penempatan tanggung jawab
lebih tepat;
e.
memberikan cara pemberian perintah
untuk beroperasi;
f.
memudahkan dalam melakukan
koordinasi di antara berbagai bagian organisasi;
g.
membuat tujuan lebih khusus,
terperinci dan lebih mudah dipahami;
h.
meminimumkan pekerjaan yang tidak
pasti;
i.
menghemat waktu, usaha dan dana.
b. Organizing (pengorganisasian);
George
R. Terry (1986) mengemukakan bahwa :
“Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.
“Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.
Hadari
Nawawi (1992) mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya adalah :
a. organisasi harus profesional,
yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan;
b.
pengelompokan satuan kerja harus
menggambarkan pembagian kerja;
c.
organisasi harus mengatur
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;
d.
organisasi harus mencerminkan
rentangan kontrol;
e.
organisasi harus mengandung
kesatuan perintah;
f.
organisasi harus fleksibel dan seimbang.
c. Actuating (pelaksanaan); dan
Dalam
hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
a.
merasa yakin akan mampu
mengerjakan,
b.
yakin bahwa pekerjaan tersebut
memberikan manfaat bagi dirinya,
c. tidak sedang dibebani oleh problem
pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
d.
tugas tersebut merupakan
kepercayaan bagi yang bersangkutan
e.
hubungan antar teman dalam
organisasi tersebut harmonis.
d. Controlling (pengawasan).
Pengawasan
(controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam
suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai
fungsi pengawasan.
Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko
(1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial
proses pengawasan, bahwa : “Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik
untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara
paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”
T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
a.
penetapan standar pelaksanaan;
b.
penentuan pengukuran pelaksanaan
kegiatan;
c.
pengukuran pelaksanaan kegiatan
nyata;
d.
pembandingan pelaksanaan kegiatan
dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan;
e.
pengambilan tindakan koreksi, bila
diperlukan.
Dalam
perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai
secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan
yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di
dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola
secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik,
boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada
gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya.
Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki
perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan
efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu
dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan.
C.
TUJUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Menurut Peace Suhartini, manajemen dilihat dari
substansi instansi mempunyai bidang tujuan yang harus dicapai yang dibedakan
menjadi: pengelolaan personalia, pengelolaan peralatan, pengelolaan gedung,
pengelolaan keuangan, pengelolaan hubungan dan masyarakat.
Menurut Suharsini Arikunto, tujuan manajemen meliputi:
manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen personalia, managemen
prasarana, managemen keuangan, manajemen tatalaksana atau lingkungan, managemen
kelembagaan, dan manajemen hubungan masyarakat.
Berbicara
tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli
tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen
pendidikan. Ngalim Purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam tiga bidang
garapan yaitu :
- Administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/ benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung dan alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain.
- Administrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, juga administrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan memegang peranan yang sangat penting.
- Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan silabus atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan dan sebagainya.
Hal
serupa dikemukakan pula oleh M. Rifa’i (1980) bahwa bidang-bidang administrasi
pendidikan terdiri dari :
- Bidang kependidikan atau bidang edukatif, yang menyangkut kurikulum, metode dan cara mengajar, evaluasi dan sebagainya.
- Bidang personil, yang mencakup unsur-unsur manusia yang belajar, yang mengajar, dan personil lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
- Bidang alat dan keuangan, sebagai alat-alat pembantu untuk melancarkan siatuasi belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pendidikan sebaik-baiknya.
Di
lain pihak, Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas (1999) telah
menerbitkan buku Panduan Manajemen Sekolah, yang didalamnya mengetengahkan
bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan, meliputi: (1) manajemen kurikulum;
(2) manajemen personalia; (3) manajemen kesiswaan; (4) manajemen keuangan; (5)
manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah.
Merujuk
kepada kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas dalam buku
Panduan Manajemen Sekolah, berikut ini akan diuraikan secara ringkas tentang
bidang-bidang kegiatan pendidikan di sekolah, yang mencakup :
1. Manajemen kurikulum
Manajemen
kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar
manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru
untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan
manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap : (a) perencanaan;
(b) pengorganisasian dan koordinasi; (c) pelaksanaan; dan (d) pengendalian.
Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006)
mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
a. Tahap perencanaan;
meliputi langkah-langkah sebagai : (1) analisis kebutuhan; (2) merumuskan dan
menjawab pertanyaan filosofis; (3) menentukan disain kurikulum; dan (4) membuat
rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
b. Tahap pengembangan; meliputi
langkah-langkah : (1) perumusan rasional atau dasar pemikiran; (2) perumusan
visi, misi, dan tujuan; (3) penentuan struktur dan isi program; (4) pemilihan
dan pengorganisasian materi; (5) pengorganisasian kegiatan pembelajaran; (6)
pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar; dan (7) penentuan cara mengukur
hasil belajar.
c. Tahap implementasi atau
pelaksanaan; meliputi langkah-langkah: (1) penyusunan rencana dan program
pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (2) penjabaran
materi (kedalaman dan keluasan); (3) penentuan strategi dan metode
pembelajaran; (4) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran; (5)
penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar; dan (6) setting
lingkungan pembelajaran
d.
Tahap penilaian; terutama
dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang
dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain
kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian
konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual,
masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan
sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari
rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi
untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian product
berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dengan
evaluasi sumatif)
2. Manajemen Kesiswaan
Dalam
manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu : (a) siswa harus
diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk
berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait
dengan kegiatan mereka; (b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi
fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena
itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki
wahana untuk berkembang secara optimal; (c) siswa hanya termotivasi belajar,
jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan (d) pengembangan potensi siswa
tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan
psikomotor.
3. Manajemen personalia
Terdapat
empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu : (a) dalam mengembangkan
sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga; (b) sumber daya
manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga
mendukung tujuan institusional; (c) kultur dan suasana organisasi di sekolah,
serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pengembangan sekolah; dan (d) manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya
mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk
mencapai tujuan sekolah.
Disamping
faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal yang amat penting dalam manajamen
personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di
sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil
sekolah menjadi mutlak diperlukan.
4. Manajemen keuangan
Manajemen
keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali dana,
kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program
tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan
pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.
Inti
dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh
karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk
kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu
diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan
baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-sumber lainnya.
5. Manajemen perawatan
preventif sarana dan prasana sekolah
Manajemen
perawatan preventif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan yang
dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti
gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan
menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan pra sarana sekolah.
Dalam
manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di sekolah dengan cara
pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan pra saran, menyiapkan
jadwal kegiatan perawatan, menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja
perawatan pada masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang
berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan
kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.
Sedangkan
untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana, mengupayakan
pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi
tentang program perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat
program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi
warga sekolah.
D.
KEDISIPLINAN SISWA
Untuk
menanggulangi agar siswa tidak berlarut-larut mengalami suatu permasalahan
terutama masalah kenakalan siswa maka diperlukan suatu kedisiplinan dengan
tujuan:
1.
kenakalan tidak merugikan
perkembangan mental-rohaniahnya.
2.
kenakalan tidak meluas di kalangan
siswa.
3.
kenakalan tidak menjadi faktor
pengganggu dan penghambat pembianaan ketertiban di segala bidang kehidupan.
Dikaitkan
dengan disiplin siswa, dapat dikatakan bahwa upaya untuk pemerintah untuk
mewujudkan manusia Indonesia
yang seutuhnya melalui jalur pendidikan. Berdasarkan Mortensen, salah satunya
dapat dilakukan dengan membenahi supervisi dan administrasi pendidikan,
penyelenggaraan pengajaran yang kondusif, dan pelaksanaan bimbingan konseling.
Tercapainya
kemampuan optimal pada peserta merupakan elemen pokok yang kelak dapat
dijadikan pegangan siswa merintis masa depannya. Begitu juga dimilikinya
nilai-nilai sosial yang dan pemahaman atas nilai-nilai yang kurang baik,
diharapkan dapat membantu siswa ketika melakukan interaksi social dimana dia
berada. Tidak terlepas orientasi perkembangan optimal pada siswa tersebut, maka
tidak dapat dilepaskan pula peranan disiplin siswa maupun belajarnya selama
menempuh pendidikan formal. Dengan disiplin diri yang tinggi, siswa akan selalu
terbuka menerima masukan ilmu dan pengatahuan ke dalam dirinya.
Sesuai
pandangan Singgih D. Gunarsa menyatakan, “bahwa pelaksanaan bimbingan konseling
di sekolah salah satunya diaksudkan untuk mengupayakan agar siswa memiliki
disiplin belajar dan disiplin diri yang tinggi. Semakin intensif pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah, maka akan semakin tinggi disiplin dari
siswa.
Disiplin
dalam belajar dan melaksanakan tugas sekolah merupakan hal yang sangat penting
selama siswa menempuh pendidikan formal. Kedisiplinan bukan hanya sekedar
indikasi adanya semangat dan kegairahan dalam menerima pengetahuan, melainkan
dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian secara optimal.
BAB III
GAMBARAN UMUM
MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG
A.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi
Melahirkan manusia ilmiah dan amaliyah, yang bernafas Islami
Misi
1.
Memberikan bekal ilmu pengetahuan
dan agama sebagai upaya membentuk pribadi manusia yang seutuhnya (kenyamanan
lahiriyah dan kenikmatan batiniyah).
2.
Memberikan bekal pengembangan
etika dan estetikan sebagai upaya menuju akhlaqul karimah, berbudi pekerti luhur,
dan estetika guna menuju bekerja keras dan mandiri.
3.
Memberikan bekal dan pengembangan
praktika yang merupakan hasil dari ilmu pengetahuan, agama, etika, dan estetika
guna menuju bekerja keras dan mandiri.
4.
Mendorong dan membantu setiap
siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara
optimal.
5.
Menmbuhkan penghayatan terhadap
ajaran agama Islam dan juga budaya bangsa sehingga kearifan dalam bertindak.
Tujuan
1. Mencetak sumber daya manusia yang
unggul, memiliki pengetahuan (knowlwdge), kemampuan (skill), keimanan dan
akhlaqul karimah.
2.
Mencetak siswa yang berkarya dan
bersikap amar ma’ruf nahi munkar.
3.
mengaplikasikan nilai-nilai Islam
dalam kehidupan sehari-hari.
B.
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN
Tenaga pengajar dan karyawan yang berada di lingkungan MTs Nahdlatusy
Syubban Sayung Demak tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 43 orang terdiri dari 1
Kepala Sekolah, 33 Guru, 3 Guru BK, 3 Tenaga TU, 1 tenaga Perpus, 2 penjaga/
satpam.
DAFTAR WALI KELAS
NO
|
NAMA
|
KELAS
|
1
|
Ahmad Nakaroh, S. Ag.
|
VII A
|
2
|
Dahniati Luthfiyah, S. Ag. S. Pd.
|
VII B
|
3
|
Ali Murtadho, S. Ag.
|
VII C
|
4
|
Shofiyah
|
VII D
|
5
|
Enny Elviana, S. Ag.
|
VIII A
|
6
|
Setyo Nurul Huda, S. Pd.
|
VIII B
|
7
|
Malikhatun
|
VIII C
|
8
|
Masruri, M.Hs.
|
VIII D
|
9
|
Kholilur Rohman, S. Ag.
|
VIII E
|
10
|
Abu Amrin, S. Pd.
|
VIII F
|
11
|
Eko Mardijati, S. Pd.
|
IX A
|
12
|
Inayatul Masbahah, S. Pd.
|
IX B
|
13
|
Dra. Lailatul Faizah
|
IX C
|
14
|
Sayyidi
|
IX D
|
15
|
H. Nur Kosim, S. Ag.
|
IX E
|
16
|
Mustain, S. H.
|
IX F
|
DAFTAR GURU PIKET
NO
|
HARI
|
NAMA
|
1
|
Senin
|
Maskan
|
2
|
Selasa
|
H. Mulyoko, S. Pd.
I
|
3
|
Rabu
|
Sarozi, S. Pd.
|
4
|
Kamis
|
Abu Amrin, S. Pd.
|
5
|
Jum’at
|
Muzazanah, S. Ag.
|
6
|
Sabtu
|
Mahmudah, S. Pd.
|
C.
KEADAAN SISWA
Siswa MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak pada tahun ajaran 2009/2010
Kelas
|
Bulan
|
|||||||
Juli
|
Agust
|
Sept
|
Okt
|
|||||
L
|
P
|
L
|
P
|
L
|
P
|
L
|
P
|
|
VII
A
|
22
|
21
|
21
|
22
|
21
|
22
|
21
|
22
|
VII
B
|
23
|
20
|
22
|
21
|
22
|
21
|
22
|
21
|
VII
C
|
24
|
18
|
24
|
18
|
24
|
18
|
24
|
18
|
VII
D
|
23
|
19
|
23
|
19
|
23
|
19
|
23
|
19
|
VIII
A
|
11
|
35
|
11
|
35
|
11
|
35
|
11
|
35
|
VIII
B
|
7
|
39
|
7
|
39
|
7
|
39
|
8
|
35
|
VIII
C
|
28
|
18
|
28
|
17
|
28
|
17
|
28
|
17
|
VIII
D
|
29
|
18
|
29
|
18
|
29
|
18
|
29
|
18
|
VIII
E
|
30
|
17
|
30
|
17
|
30
|
17
|
29
|
17
|
VIII
F
|
29
|
17
|
29
|
17
|
29
|
17
|
28
|
18
|
IX
A
|
13
|
33
|
13
|
33
|
13
|
33
|
13
|
33
|
IX
B
|
8
|
38
|
8
|
38
|
8
|
38
|
8
|
38
|
IX
C
|
27
|
18
|
27
|
18
|
26
|
18
|
26
|
18
|
IX
D
|
28
|
17
|
28
|
17
|
26
|
17
|
26
|
17
|
IX
E
|
29
|
17
|
29
|
17
|
28
|
17
|
28
|
17
|
IX
F
|
29
|
17
|
29
|
17
|
29
|
17
|
29
|
17
|
Jumlah
|
360
|
362
|
358
|
363
|
354
|
363
|
353
|
360
|
Jumlah Total
|
722
|
721
|
717
|
713
|
D.
PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
Pada dasarnya sudah kita ketahui bahwa manajemen
pendidikan itu sangat penting, terutama peran seorang manajer dalam mengatur
sekolah tersebut. Kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin tertinggi dalam
sebuah lembaga pendidikan harus bisa bekerja sama dan mengakomodasi seluruh
komponen yang ada mulai dari yayasan penyelenggara pendidikan, para tenaga
pendidikan, staf dan karyawan sehingga natinya akan tercipta sebuah kondisi
yang sangat kondusif.
Di lingkungan MTs Nahdhatusy Syubban Sayung, kepala
sekolah dalam memanaj sekolahnya lebih bersifat dan bersikap demokratis daripada
otoriter. Selain memberi intruksi, kepala sekolah juga secara terbuka menerima
masukan dari luar, selama masukan tersebut mengacu pada kemajuan madrasah dan
untuk kepentingan bersama.
Dalam setiap pengambilan keputusan atau penyusunan
program tahunan, kepala sekolah selalu melibatkan pihak yayasan dan para guru.
Sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
1.
Bidang Kurikulum
Kurikulum sebagai sebuah alat yang sangat penting sebagai
keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit
untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang dihadapkan. Dengan kurikulum
yang tepat dan sesuai maka dapat diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan
dapat tercapai secara maksimal. Dewasa ini, kurikulum berbasis kompetensi yang
merupakan salah satu wacana nasional di bidang pendidikan sangat menyita banyak
kalangan, diantaranya guru, pengelola, orang tua siswa, dan kalangan pengamat
pendidikan.
MTs Nahdhatusy Syubban Sayung Demak merupakan salah satu
institusi pendidikan yang merespon secara tangkas perubahan-perubahan tersebut
dengan memberlakukan KBK dan dilakukan secara bertahap. Guru menjaga agar
implementasi dan pelaksanaan KBK dapat berhasil sesuai dengan tujuan, sehingga
perlu disusun program implementasi KBK dalam penyusunan silabus ataupun
penyusunan satuan pelajaran. Pembelajaran di MTs Nahdlatusy Syubban menggunakan
sistem CTL (Contectual Teaching Learning). Pembelajaran dengan cara ini
lebih efektif dan maju, menurut guru dan karyawan disana pembelajaran ini dimaksudkan
agar anak harus lebih aktif dan fasilitator untuk mendampingi langsung.
Pendekatan
kontektual(Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna
bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa
bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil
Dalam
kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya,
guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas
guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan
sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari
menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas y CTL
membuat murid dapat mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik matematika,
ilmu pengetahuan alam atau sejarah dengan pengalaman mereka sendiri, mereka
menemukan makna, dan makna memberi mereka alasan untuk belajar.
Sistem
Belajar CTL didasarkan pada filosofi bahwa seorang pembelajar akan mau dan
mampu menyerap materi pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari
pelajaran tersebut.Dalam penyusunan silabus ataupun satuan pelajaran semua guru
dilibatkan atau berperan di dalamnya. Karena biar bagaimanapun, guru adalah
orang yang setiap hari bertemu dan mengajar siswa sehingga guru dapat dipandang
orang yang paling tahu karakteristik anak didiknya bila yang dibanding dengan
yang lainnya. Sehingga dengan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi
diharapkan hal yang menjadi kompetensi madrasah dapat terakomidir sehingga
kurikulum ini boleh dikatakan lebih focus dan terarah pada sasaran.
2.
Bidang Kesiswaan
Siswa dan pelajar yang notabennya sebagai generasi penerus
bangsa harus dididik dan diarahkan ke jalan yang benar dengan menanamkan
nilai-nilai karomah pada siswa sehingga siswa dibiasakan hidup lebih disiplin.
Langkah yang diambil adalah pertama dengan adanya kartu
point, kedua memberi sanksi yaitu dengan membaca doa, asmaul husna, jika siswa
sering melakukan kesalahan maka sanksinya membaca yasin 3 kali, dan ketiga jika
yang dilakukan diluar batas misalnya minum-minuman keras atau pacaran secara
berlebihan maka akan dikeluarkan dari sekolah. Jika kartu point melebihi batas
yang ditentukan langkah pertama yang akan diambil adalah pendekatan secara
psikologis. Kemudian ditingkatkan menjadi peringatan dan apabila peringatan
sampai tiga kali diabaikan maka pihak sekolah memanggil orang tua/ wali dan
menyerahkan pendidikan kepada orang tua/ wali.
Bidang kesiswaan ini bekerjasama dengan guru BP/BK. Bidang
kesiswaan ini bertugas mendisiplinkan siswa yang dibantu oleh guru BP, di dalam
kelas pun BK mempunyai waktu sebanyak 40 menit untuk pengembangan diri siswa,
ini dimaksudkan agar guru bisa memahami situasi dan kondisi siswa dengan tujuan
tingkah laku dan permasalahan yang dihadapi mereka dapat berubah dan
terselesaikan dengan baik.
3.
Bidang tata usaha
Tata usaha sebagai salah satu komponen sekolah yang bertugas
mengatur dan mengelola seluruh administrasi sekolah baik dari siswa, sarana
prasarana serta yang lainnya perlu ditata dan dikelola secara sistematis dan
terkoordinir.
Tata usaha selalu mencatat semua kegiatan yang ada kaitannya
dengan administrasi baik dari pengelolaan uang, sumber dana yang masuk serta
pemanfaatannya dan setiap akhir bulan tata usaha dituntut untuk melaporkan
seluruh ke administrasi dan pada akhir tahun ajaran semua itu dimintakan pertanggung
jawabnya, artinya kepala sekolah sebagai manager memberikan laporan seluruh ke
administrasian kepada komponen sekolah sekolah baik dari guru,pengelola,ataupun
wali murid sehingga bersifat terbuka agar tidak menimbulkan prasangka yang buruk..
Di sekolah, siswa dianggarkan syahriyah sebesar Rp. 5.000,-
semua siswa dari kelas VII, VIII, dan IX membayar syahriyah dengan merata. Guru
digaji sesuai dengan jumlah jam mengajar, selain itu ada tunjangan-tunjangan
yaitu (a) Jam mengajar, (b) Pengabdian Guru, (c) anak maksimal 2 orang, dan (d)
tunjangan Jabatan. Untuk tunjangan jabatan biasanya dari wakil, wali kelas, dan
kepala sekolah.
BAB IV
RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN
BELANJA MADRASAH
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung
Tahun 2008/2009
NO.
|
REKENING
|
RENCANA
|
REALISASI
|
||
MASUK
|
KELUAR
|
MASUK
|
KELUAR
|
||
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
|
Pendapatan:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
UPM Siswa Baru
OSIS
Perpustakaan
Sumbangan Wali Murid
Sumbangan Sukarela
Siswa Kelas VII, VIII, IX th
2008/2009
Kas Madrasah dari kegiatan PSB
Anggaran 2007/2008
Kenang-kenangan 2008/2009
Sisa-sisa kegiatan dll
Sumbangan Ekstra Komputer
MOPDIK
Lain-lain:
-
Denda-denda
-
Penjualan kartu tes
-
Penjualan raport
-
Sumbangan dari pihak lain
-
Kas dari SHU Koperasi (LKS)
-
Angs. Pinjaman (dari seseorang)
-
Tabungan Bekal kelas IX
-
Tambahan infaq tahun 2007/2008
-
Pinjaman pada Bank
Belanja:
Kesiswaan
Pengajaran
Ketenagaan
Lain-lain
Sarana Prasarana
Ekstra Komputer
Cadangan Kegiatan
Setor Yayasan
Pembelian Tanah Urug
Administrasi Bank (Potongan
Pinjaman)
Pengembalian Kelebihan Dana BOS
|
311.166.000
56.000.000
8.790.000
8.790.000
170.800.000
31.775.000
105.480.000
1.000.000
64.417.294
46.350.000
-
17.580.000
2.800.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
48.730.000
119.111.000
322.452.000
53.750.000
158.859.294
6.066.000
8.500.000
2.000.000
105.480.000
-
-
|
362.300.000
49.490.000
8.740.000
17.176.000
168.955.000
31.485.000
99.630.000
1.000.000
64.417.294
15.050.000
240.000
17.560.000
2.800.000
23.000
94.000
2.970.000
-
876.000
-
15.000
2.745.000
150.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30.349.500
146.550.352
296.193.000
42.387.000
311.608.479
-
3.499.500
-
99.630.000
7.931.000
531.000
|
JUMLAH
|
824.948.294
|
824.948.294
|
995.566.294
|
938.679.831
|
|
Anggaran
2008/2009
|
-
|
56.886.463
|
|||
JUMLAH
|
824.948.294
|
995.566.294
|
|||
824.948.294
|
955.56.294
|
BAB V
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA
MADRASAH
(RAPBM)
MTs Nahdlatusy Syubban Sayung
Tahun 2009/2010
NO.
|
REKENING
|
RENCANA
|
|
MASUK
|
KELUAR
|
||
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Pendapatan:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
UPM Siswa Baru
OSIS
Perpustakaan
Sumbangan Wali Murid
Sumbangan Sukarela
Jariyah Siswa Kelas VII, VIII, IX
th 2009/2010
Kas Madrasah dari kegiatan PSB
Sisa Anggaran 2008/2009
Sumbangan Kenang-kenangan
2008/2009
Sisa-sisa kegiatan dll
Sumbangan Ekstra Komputer
MOPDIK
Lain-lain:
-
Denda-denda
-
Penjualan kartu tes
-
Penjualan raport
-
Sumbangan dari pihak lain
-
Kas dari SHU Koperasi (LKS)
-
Angs. Piutang (dari seseorang)
-
Tabungan Bekal kelas IX
Belanja:
Kesiswaan
Pengajaran
Ketenagaan
Lain-lain
Sarana Prasarana
Ekstra Komputer
Cadangan Kegiatan
Setor Yayasan
Pembelian Tanah Urug
BOS buku
|
407.550.000
33.600.000
7.150.000
7.150.000
36.560.750
26.490.000
81.510.000
500.000
56.886.463
13.500.000
-
7.150.000
1.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.800.000
61.284.000
331.248.000
56.750.000
88.977.213
31.250.000
13.500.000
2.000.000
81.738.000
-
|
JUMLAH
|
679.547.213
|
679.547.213
|
|
Anggaran
2008/2009
|
-
|
||
JUMLAH
|
679.547.213
|
||
679.547.213
|
Sayung, 12 Juli 2009
Mengatahui,
Kepala Madrasah, Bendahara,
H. Nur Hasan, S. Pd. I M.
Anas Ali
Mengetahui,
Ketua Yayasan Nahdlatusy Syubban Komite
Madrasah,
K. H. Djumani Harun Musta’in,
S. H.
BAB VI
PENJELASAN RAPBM
MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG DEMAK
TAHUN ANGGARAN 2009/2010
A. PENDAPATAN:
1. Iuran siswa VII : 168 x
Rp. 5.000,- x 10 bln x 95% =
Rp. 7.980.000
2. Iuran siswa VIII + IX :
(277=270) x Rp. 5.000,- x 11 bln x 35% =
Rp. 28.580.750
3. Kelas VII : 168 x Rp.
30.000,- x 2 bln = Rp. 10.080.000
Kelas VIII : 277 x Rp. 30.000,- x 1 bln = Rp. 8.310.000
Kelas IX : 270 x Rp. 30.000,- x 1 bln = Rp. 8.100.000 = Rp. 26.490.000
4. Usaha pengembangan
Madrasah (siswa baru) : 168 x 200.000,- =
Rp. 33.600.000
5. OSIS 1 tahun : 715 x Rp.
10.000,- =
Rp. 7.150.000
6. Perpustakaan : 715 x
10.000,- =
Rp. 7.150.000
7. MOPDIK = Rp. 1.500.000
8. Kas Madrasah dari PSB =
Rp.
500.000
9. Ekstra Komputer : 715 x
Rp. 10.000,- =
Rp. 7.150.000
10. Kas Anggaran tahun
2008/2009 =
Rp. 56.886.463
11. Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) : 715 x 47.500,- x 12 bln =
Rp.407.550.000
12. Sumbangan siswa tahun
2009/2010 : 715 x Rp. 10.000 x 12 x 95% =
Rp. 81.510.000
13. Sumb. (kenang-kenangan)
kelas IX tahun 2009/2010:270x 50.000 =
Rp. 13.500.000
14. Lain-lain:
·
Denda-denda -
·
Kartu Tes -
·
Pengembalian Uang Raport -
·
Kas SHU Koprasi 2008/2009 (penjualan LKS) -
·
Angsuran Hutang (seseorang) -
·
Tabungan bekal kelas IX (khusus anak pindahan) -
·
Tambahan infaq 2008/2009 -
·
Pinjaman Bank -
·
Sisa Kegiatan -
Jumlah =
Rp. 679.547.213
B. BELANJA
1. Kesiswaan:
a. Perangkat Upacara = Rp. 750.000
b. Ekstra Kurikuler
1) Pramuka:
-
Perlengkapan =
Rp. 500.000
-
Kegiatan Jambore Ranting =
Rp. 500.000
-
Keg. Jambore Cabang/ WUKIR = Rp.
1.000.000
-
Kegiatan PERSAMI =
Rp. 1.000.000
2) PKS =
Rp. 250.000
3) Olahraga =
Rp. 250.000
4) Kesenian =
Rp. 250.000
5) Jurnalistik =
Rp. 200.000
6) Pengembangan Bahasa
Arab/Inggris = Rp. 400.000
7) UKS =
Rp. 450.000
8) MOPDIK =
Rp. 1.500.000
9) Komputer =
Rp. 250.000
c. PHBI/PHBN
1) Lomba antar kelas/ class
metting = Rp. 1.000.000
2) Hari Besar Nasional = Rp. 750.000
3) Hari Besar Islam = Rp. 750.000
4) Amalan Ramadhan = Rp. 750.000
d. Istighotsah =
Rp. 750.000
e. PORSENI =
Rp. 1.500.000
Jumlah Sub 1 =
Rp. 12.800.000
2. Pengajaran:
a. Alat Peraga
1) IPA =
Rp. 500.000
2) Matematika = Rp. 250.000
3) IPS =
Rp. 250.000
4) Bahasa =
Rp. 250.000
b. Alat Olahraga:
1) Bola Volly dan net = Rp. 500.000
2) Bola Sepak/ Footsal Next = Rp. 300.000
3) Atletik =
Rp. 200.000
4) P3K =
Rp. 100.000
5) Bola Basket & ring
papan = Rp. 200.000
6) Perlengkapan Meja Tenis = Rp. 200.000
c. Referensi:
1) Fotocopy GBPP = Rp. 250.000
2) Buku Pegangan = Rp. 750.000
d. Administrasi Proses
Pengajaran:
1) Bk Absen,
induk,adm.wali,leger, = Rp.
2.000.000
jurnal,dafnil
2) KBM =
Rp. 3.024.000
3) Administrasi Wakamad = Rp. 500.000
4) Administrasi
Perpustakaan = Rp. 500.000
5) Alat Tulis Kantor = Rp. 1.750.000
6) Administrasi Keuangan = Rp. 500.000
e. Kegiatan Evaluasi:
1) Semester I dan II = -
2) Mid Semester I dan II = -
3) Pendalaman Materi = -
4) Ujian Nasional : 270 x
50.000 = Rp. 13.500.000
5) Pembelian buku materi
untuk siswa = Rp. 35.760.000
Jumlah Sub 2 =
Rp. 61.284.000
3. Ketenagaan:
a. Honorium Guru:
1) Jam Pelajaran (42x16) = 672 jam
2) DPK = 22 jam
3) Guru Bantu = jam
Jumlah = 650 jam
4) Guru Tetap : 650 x
13.500 x 12 =
Rp. 105.300.000
5) DPK : 22x 3.000 x 12 = Rp.
792.000
6) Guru Bantu =
Jumlah HR Guru = Rp. 106.092.000
b. Honorium Karyawan:
1) TU Keuangan: 350.000x12 = Rp. 4.200.000
2) TU Administrasi:
(225.000+350.000)x12= Rp. 6.900.000
3) TU Perpustakaan:
255.000x12 = Rp.
3.060.000
c. Tunjangan:
1) Ka. Madrasah:300.000x12 = Rp. 3.600.000
2) Ka. TU : 150.000 x 12 = Rp. 1.800.000
3) Bendahara Madrasah:
275.000x12 = Rp. 3.300.000
4) Wakamad & Koorbid:
200.000x5x12 = Rp. 12.000.000
5) Wali kelas: 65.000x16x12 = Rp. 12.480.000
6) BP: (Rp.
378.000x2x3.000)x12 = Rp.
9.288.000
7) Koorbid perpus/lab:
(50.000x2)x12 = Rp.
1.200.000
8) Tunjangan Bendahara BOS:
150.000x12= Rp. 1.800.000
d. Tunjangan Ekstra
Kurikuler:
1) Kepramukaan
:3x4x6x15.000 = Rp.
1.080.000
2) Olahraga :2x4x6x15.000 = Rp.
720.000
3) PKS/UKS : 1x4x6x15.000 = Rp. 360.000
4) Jurnalistik :
1x4x6x15.000 = Rp.
360.000
5) Kesenian & MTQ :
2x4x6x15.000 = Rp.
720.000
6) Pengembangan Bahasa :
2x4x6x15.000= Rp. 720.000
7) Ketram. Komp/ Menjahit :
3x4x6x15.000= Rp. 1. 080.000
8) Pencak Silat Pagar Nusa
: 1x4x6x15.000 = Rp. 360.000
9) Tugas : 36x13.000x252 = Rp. 117.936.000
10) Sosial Kerja :
36x5.000x65 = Rp.
11.700.000
11) Penjaga : 12x 85.000 = Rp.
1.020.000
e. Tunjangan Lin-lain:
1) Pengabdian : 12 x
996.000 = Rp.
11.592.000
2) Anak : 65x8.000x12 = Rp.
6.240.000
3) Petugas Kebersihan = Rp.
4.300.000
4) Piket harian =
Rp.
4.500.000
5) Keamanan =
Rp.
2.500.000
Jumlah Sub II =
Rp.332.245.000
4. Lain-lain
a. Penataran lomba =
Rp. 2.500.000
b. Rapat-rapat =
Rp. 2.000.000
c. Kesejahteraan guru & karyawan
45x Rp. 250.000 = Rp. 11.250.000
d. THR: 55x Rp. 200.000 =
Rp. 11.000.000
e. Sosial =
Rp. 2.000.000
f. Supervisi =
Rp.
750.000
g. Akriditasi =
Rp. 25.000.000
h. Uang jalan =
Rp. 1.500.000
i.
Lembur =
Rp.
750.000
Jumlah Sub III =
Rp. 56.750.000
5. Sarana Prasarana
a. Pengadaan
1) Meja kursi siswa 40x350.000 = Rp.
14.000.000
2) Meja kursi guru =
Rp. 3.750.000
3) Komputer =
Rp.
500.000
4) Papan tulis, p.warna =
Rp.
200.000
5) Papn statistik =
Rp. 350.000
6) Peralatan komputer =
Rp.
750.000
b. Perawatan
1) Meja kursi =
Rp. 2.000.000
2) 5K =
Rp. 1.000.000
3) Perawatan komputer =
Rp. 1.250.000
c. Rekening listrik =
Rp.
7.200.000
d. Rekening telepon dan internet =
Rp.
4.750.000
e. Rekening koran =
Rp. 840.000
f. Kas bangunan =
Rp. 18.212.213
g. Dana pembelian tanah =
Rp.
31.225.000
Jumlah Sub IV =
Rp. 88.977.213
6. Ekstra Komputer =
Rp. 31.250.000
7. Cadangan kegiatan =
Rp. 13.500.000
8. Pembelian tanah urug =
Rp. 81.738.000
9. Setor Yayasan =
Rp.
2.000.000
10. Pengembalian kelebihan dana BOS =
-
11. Administrasi Bank (potongan pinjaman) = -
Jumlah Total =
Sayung,
Mengetahui,
Kepala Madrasah Bendahara Madrasah
Kepala Madrasah Bendahara Madrasah
H Nur Hasan, S. Pd. I M.
Anas Ali
Mengetahui
Ketua Yayasan Nahdlatusy Syubban Komite Madrasah
K.H. A. Djumani Harun Musta’in, S.H
BAB VII
JASA PENGABDIAN GURU/KARYAWAN
MTs NAHDLATUSY SYUBBAN
SAYUNG, KAB. DEMAK
No.
|
Nama
|
TMT
|
07/08
|
08/09
|
09/10
|
10/11
|
11/12
|
12/13
|
13/14
|
14/15
|
1
|
H Nurkosim AS. S.Ag.
|
1-1-69
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
2
|
Masruri
|
1-1-76
|
60
|
60
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
3
|
Abdullah Rifa’i
|
1-1-76
|
60
|
60
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
66
|
4
|
M. Adib S.Ag
|
1-1-82
|
54
|
54
|
54
|
60
|
60
|
60
|
66
|
66
|
5
|
Sayyidi
|
1-1-82
|
48
|
48
|
54
|
54
|
54
|
60
|
60
|
60
|
6
|
Dra. Latifatul Faizah
|
17-7-84
|
48
|
48
|
48
|
54
|
54
|
54
|
60
|
60
|
7
|
Eko Mardiyati
|
17-7-88
|
42
|
42
|
42
|
48
|
48
|
48
|
54
|
54
|
8
|
Musta’in S.H
|
17-7-88
|
42
|
42
|
42
|
48
|
48
|
48
|
54
|
54
|
9
|
Sa’idun
|
1-7-90
|
30
|
36
|
36
|
36
|
42
|
42
|
42
|
42
|
10
|
M. Anas Aly
|
17-7-91
|
30
|
30
|
36
|
36
|
36
|
36
|
42
|
42
|
11
|
Drs. Bambang Riyadi
|
20-7-92
|
30
|
30
|
30
|
36
|
36
|
36
|
42
|
42
|
12
|
A. Ukasah AR.
|
1-9-92
|
30
|
30
|
30
|
36
|
36
|
36
|
42
|
42
|
13
|
Ngatisih
|
1-12-93
|
24
|
30
|
30
|
30
|
36
|
36
|
36
|
42
|
14
|
A. Akro AA.
|
1-1-93
|
24
|
30
|
30
|
30
|
36
|
36
|
36
|
42
|
15
|
Shofiyah
|
18-7-94
|
24
|
24
|
30
|
30
|
30
|
36
|
36
|
36
|
16
|
Ahmad Nakaroh, S.Ag
|
15-7-96
|
18
|
24
|
24
|
24
|
30
|
30
|
30
|
36
|
17
|
Inayatul Masbahah, S.Ag, S.pd
|
15-7-96
|
18
|
24
|
24
|
24
|
30
|
30
|
30
|
36
|
18
|
Setyo Nurul Huda, S.Pd
|
15-7-97
|
18
|
18
|
24
|
24
|
24
|
24
|
30
|
30
|
19
|
Ali Murtadho,S.Ag
|
15-7-98
|
18
|
18
|
18
|
24
|
24
|
24
|
30
|
30
|
20
|
Sholikhin, S.Pd
|
15-7-99
|
12
|
18
|
18
|
18
|
24
|
24
|
24
|
30
|
21
|
Abu Amrin, S.Pd
|
17-7-00
|
12
|
12
|
18
|
18
|
18
|
24
|
24
|
24
|
22
|
Siti Fatimah, S.Pd
|
17-7-00
|
12
|
12
|
18
|
18
|
18
|
24
|
24
|
24
|
23
|
Eny Elviana, S.Ag
|
17-7-00
|
12
|
12
|
18
|
18
|
18
|
24
|
24
|
24
|
24
|
Drs. Waljono
|
14-7-01
|
12
|
12
|
12
|
18
|
18
|
18
|
18
|
24
|
25
|
Kholilul Rohman, S.Ag
|
14-7-01
|
12
|
12
|
12
|
18
|
18
|
18
|
18
|
24
|
26
|
Dahniati luthfiyah, S.Ag
|
1-9-03
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
18
|
18
|
27
|
Mlikhatun
|
1-9-03
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
18
|
18
|
28
|
Siti Munariyah, S.Pd
|
6-9-04
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
12
|
18
|
29
|
Muzayanah, SPd
|
6-9-04
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
12
|
18
|
30
|
Satya puspitawati, S.Pd
|
17-7-05
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
31
|
Nur Afni Ulfah, S.Pd.I
|
18-7-05
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
32
|
Suyanto, S.Pd
|
19-7-05
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
33
|
Didik Suwandi, S.Pd
|
21-7-05
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
34
|
Untari
|
6-9-05
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
35
|
Mujibur Rhmah
|
1-9-05
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
18
|
36
|
Ida Fitriana Ulfah,S.Pd
|
17-7-06
|
-
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
37
|
Mahmudah, S.Pd
|
1-8-06
|
-
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
38
|
Zainul Arofin, S.Ag
|
1-8-06
|
-
|
-
|
6
|
6
|
6
|
12
|
12
|
12
|
Jumlah
|
780
|
852
|
936
|
1002
|
1074
|
1134
|
1212
|
1278
|
Keterangan:
Jumlah dalam ribuan
Sayung,
13 Juli 2009
Kepala
Madrasah,
H Nur Hasan, S. Pd.I
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Choliq Dahlan, DR. H., Bimbingan dan Konseling
Islami Sejarah, Metode, dan Pendekatannya, Semarang: SA Press Universitas
Islam Sultan Agung
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-sekolah/
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/skripsi-lainnya/peranan-manajemen-pendidikan-terhadap-peningkatan-mutu-pendidikan-di-sdn-patar-selamat-iii-keca
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut